Jumat, 13 Februari 2009

KOLAM KEMBAR.


Kolam Kembar Dalam Keseimbangan Spirit.

Kolam kembar yaitu kolam I dan kolam II mempunyai ukuran sama baik panjangnya maupun lebarnya. Kalau kita perhatikan dengan seksama kelihatan seperti keberadaan sebuah neraca yang merupakan simbol dari industri hukum.

Jalan yang ada diantara kedua kolam itu merupakan tiang penyangga neraca,dan kolam yang bulat di ujung jalan yang dimaksud merupakan alas tiang penyangga neraca yang dimaksud . Semua symbol yang ada iantara kolam I dan kolam II adalah merupakan acuan-acuan yang merupakan berbagai pertimbangan yang patut diperhitungkan sebagai pijakan dalam rangka menyusun peraturan-peraturan atau undang-undang dan juga sebagai pijakan dalam menetapkan putusan hukum.


Agar keputusan hukum itu bisa diterima oleh orang-orang yang membutuhkan pelayanan dan pengayoman hukum, maka keputusan itu harus betul-betul adil dan tidak berat sebelah. Balai Gili Kambang dan Balai Wantilan Kambang yang berdiri di tengah masing-masing kolam I dan kolam II , yang merupakan simbol dari dua beban yang ditimbang dalam neraca yang berbeda bentuknya tetapi diusahakan kedua kedua beban itu beratnya menjadi sama. Sehingga neraca itu akan tetap tampak seimbang walaupun masing-masing beban berbeda unsurnya.

Disinilah peran hukum itu sangat dibutuhkan oleh rakyat yang terdiri dari berbagai kelompok dan bebagai kepentingan, agar masyarakat yang majemuk ini merasa dizolimi.

Tugas penegak hukum memang berat dan sulit, karenanya diperlukan orang-orang yang menguasai hukum dan lurus hatinya, sebab peran di bidang hukum ini sangat rawan dengan kecurangan dan kelicikan yang berakibat adanya adanya pihak yang merasa dizolimi atas keputusan pengadilan yang sudah ditetapkan. Raja adalah orang yang terdepan dalam pelaksana penegakkan hukum yang akan ditauladani oleh bawah-bawahannya dan juga oleh rakyatnya.

Diposting : Komang Sugiarta

0 komentar:

Template by - Abdul Munir | Daya Earth Blogger Template