Hasil Karya Sang Arsitek Otodidak Setelah Taman Soekasada Ujung.
Sebelum taman ini dibangun, di area taman itu terdapat mata air yang besar. Mata air ini digunakan oleh penduduk dari desa sekitar untuk mencari air minum dan tempat "pesiraman" atau "penyucian" Ida Betara (para dewa), oleh karena itu, mata air itu di sakralkan oleh penduduk sekitar. Dari mata air inilah Raja Karangasem mendapat ide untuk mendirikan sebuah taman, baik dari segi mata air dan udara yang sejuk cocok untuk dibuat taman. Arsitekturnya merupakan kombinasi antara gaya Bali dengan gaya Cina. Taman Tirta Gangga berlokasi di desa Ababi, daerah Abang, sekitar 83 km dari Denpasar.
Lay Out Taman Tirtagangga.
Taman Air Tirta Gangga dibangun Raja Karangasem terakhir, Anak Agung Agung Anglurah (AAAA) Ketut Karangasem (1808-1941) alias I Gusti Bagus Jelantik, sekitar tahun 1922. Taman Air Tirta Gangga dibangun bersamaan dengan dibangunnya Taman Sukasada Ujung. Suasana asri langsung menyergap ketika kaki melangkah memasuki Taman Air Tirtagangga di desa Ababi, Abang Karangasem. Ya, inilah taman peninggalan raja terakhir Karangasem, Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem.
Tirtagangga terletang pada daerah 1,2 hektar yang terdiri atas tiga kompleks. Kompleks pertama yakni pada bagian paling bawah dapat ditemukan dua kolam teratati dan air mancur. Kompleks kedua adalah bagian tengah dimana dapat ditemukan kolam renang; sementara, pada bagian ketiga, yakni kompleks ketiga, kita dapat menemukan tempat peristirahatan raja.
Gadis-Gadis Bali Tempo Dulu menikmati Kesejukan Air Kolam Tirtagangga.
Raja Karangasem sendiri dulu kabarnya sering memanfaatkan tempat ini sebagai olah kanuragannya dan tempat menyepi mencari inspirasi. Raja Karangasem Sang Aristek Otodiak ini juga melihat, fungsi mata air yang diolah menjadi taman air bisa menjaga kelestarian alam. Air bersih yang mengalir bisa mendinginkan daerah sekitar dan juga memberikan alternatif wisata bagi warga Bali dan akhirnya turis mancanegara pada masa kini
Taman Tirta Gangga merupakan sebuah taman yang lebih diutamakan untuk tempat permandian karena air yang keluar dari mata air yang sangat jernih dan dingin, menyebabkan para wisatawan yang berenang di kolam itu menjadi segar. Di samping memiliki air yang jernih dan dingin, juga udara yang sejuk menyebabkan Taman Tirta Gangga ini sangat mempesona para wisatawan. Beberapa bangunan dan hiasan sengaja dibuat sesuai dengan spirit dari Puri Agung Karangasem, sehingga antara Taman Tirta Gangga maupun Taman Sukasada yang terletak di desa Ujung menjadi suatu kesatuan, Perencanaan yang memadukan konsep Arsitektur Eropah, Cina dan Arsitektur Lokal.
Nah tidak lengkap rasanya klo ke Karangasem tidak menikmati keindahan, keasrian dan kesejukan Taman Istana Raja Karangasem. Dan apabila memungkinkan bisa menikmati betapa dinginnya air Kolam Tirtagangga, dan suasana hening apabila melewatkan pergantian malam menginap di Taman Tirtagangga.